Pekerja Disarankan WFH Gegara Kualitas Udara Buruk, Begini Tanggapan Pengusaha : Okezone Economy

Pekerja Disarankan WFH Gegara Kualitas Udara Buruk, Begini Tanggapan Pengusaha : Okezone Economy

JAKARTA – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Diana Dewi mendukung adanya usulan pemberlakuan Work From Home (WFH) menyikapi kualitas udara buruk di Jabodetabek. Namun, dirinya menyarankan supaya WFH jangan dari kalangan pengusaha lebih dulu.

Diana menilai pemberlakuan Work From Home (WFH) seperti pada masa pandemi sangat membantu mereduksi tingkat polusi udara DKI Jakarta.

Namun untuk diberlakukan secara penuh, hal itu dirasanya masih belum bisa menjadi solusi ideal, lantaran perekonomian yang menjadi taruhannya.

“Bila ingin tetap menerapkan WFH, maka baiknya diberlakukan mulai dari aparatur sipil negara (ASN) dan anak sekolah, baru ke dunia bisnis (kalangan swasta). Sebab, bila WFH langsung diberlakukan kepada dunia usaha lintas sektor, ini tentu bisa memberatkan karena diyakini produktivitas akan menurun yang tentu akan berdampak pada perputaran perekonomian,” terang Diana saat dihubungi Okezone.

Selain itu, Diana mengatakan pemerintah masih bisa berupaya mengurangi polusi dengan melakukan uji emisi secara berkala kepada setiap pengguna kendaraan bermotor dan mengontrol pabrik-pabrik industri yang menggunakan cerobong asap.

Sementara itu, Dia menyatakan polusi sampai sejauh ini belum memengaruhi sektor bisnis di Jakarta, yang menjadi kekhawatiran ke depannya adalah ancaman bagi kesehatan para pelaku bisnisnya.

“Polusi tidak berpengaruh langsung pada kegiatan bisnis, tapi berdampak langsung kepada kesehatan manusia sebagai pelaku bisnis. Dengan kualitas udara yang tidak sehat, tentu seseorang rentan terkena penyakit. Ini yang mungkin bisa berdampak pada menurunnya kualitas pekerjaan,” kata Diana.

Baca Juga: 7 Keunggulan Mobil Innova Reborn, Wajib Tahu Sebelum Beli!


Follow Berita Okezone di Google News


Untuk mengatasi hal itu, Diana berpendapat bahwa pemerintah mesti lebih gencar menyosialisasikan penggunaan transportasi publik serta mulai membatasi motor dan mobil di jalanan.

Baca Juga  5 Masjid Terbesar Di Kota PalembangVersi Kami

“Menurut saya, pembatasan penggunaan kendaraan bermotor yang harus dimasifkan. Salah satunya dengan penerapan genap-ganjil yang diperluas, tidak hanya untuk kendaraan roda empat, tapi juga roda dua,” ujarnya.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *